Sahabat Sejati
Kau datang bukan saat aku menang,
Tapi saat langkahku mulai goyah.
Tak membawa hadiah atau janji,
Hanya pelukan dan senyum yang berarti.
Kita tertawa tanpa alasan,
Menangis pun tanpa malu.
Di antara cerita dan diam,
Kau tetap di situ—tak pernah menjauh.
Sahabat,
Kau bukan sekadar teman bicara,
Tapi rumah saat dunia terasa asing.
Kau tahu luka meski tak kuucap,
Kau hadir bahkan tanpa dipanggil.
Semoga waktu tak patahkan kisah ini,
Walau jarak kadang mencuri hari.
Karena sahabat seperti kamu…
Tak terganti, tak terhenti,
Selamanya berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar